Manchester City Sejarah Klub Dari Kecil Sampai Raksasa Liga

Manchester City adalah sebuah klub sepak bola telah mencatatkan perjalanan dari sebuah tim kecil menjadi salah satu raksasa Liga Inggris.

Manchester City Sejarah Klub Dari Kecil Sampai Raksasa Liga

Manchester City didirikan pada tahun 1880 dengan nama St. Mark’s (West Gorton) oleh sekelompok anggota gereja yang berupaya memberikan alternatif positif bagi pemuda di komunitas mereka. Mereka awalnya bermain di area lokal dan berkompetisi di liga belia sebelum secara resmi memasuki Liga Sepak Bola pada tahun 1892. Dengan menggunakan nama Ardwick AFC mulai tahun 1887, klub ini mulai dikenal secara lebih luas, meski kesuksesannya masih terbatas.

Dalam periode ini, Man City mulai meraih beberapa trofi pertama mereka dan kekuatan mereka mulai terlihat. Namun, kebangkitan yang signifikan baru terjadi setelah klub ini berganti nama menjadi Manchester City pada tahun 1894. Dengan nama baru dan semangat kebangkitan, menyambut era baru yang menjanjikan.

Kejayaan Awal Dan Tantangan

Perjuangan Man City membuahkan hasil ketika mereka memenangkan Piala FA pertama mereka pada tahun 1904. Pertandingan final yang diadakan di Crystal Palace ini mempertemukan mereka dengan Bolton Wanderers. Yang dimenangkan oleh Manchester City dengan skor 1-0. Gol tersebut scoren oleh Billy Meredith, dan kemenangan ini bukan hanya memberikan trofi pertama, tetapi juga menandai Man City sebagai klub pertama di Manchester yang memenangkan kehormatan besar.

Namun, kesuksesan ini diwarnai dengan tantangan. Pada tahun 1906, klub terlibat dalam skandal keuangan yang menyebabkan sanksi bagi sejumlah pemain, termasuk kapten mereka, Meredith, yang pindah ke rival sejati, Manchester United. Perubahan dikemukakan, dan setelah mengalami beberapa kedalaman dalam performa di liga, Man City terpaksa berjuang untuk menemukan kembali stabilitas mereka di antara berbagai masalah yang muncul.

Dalam beberapa dekade berikutnya, klub mengalami fluktuasi performa yang mencerminkan ketahanan dan semangat yang ada. Manchester City berhasil memenangkan lebih banyak trofi pada tahun 1934 dan 1937, dengan trofi liga pertama mereka. Namun, meskipun mampu bersaing, mereka sering kali kehilangan momentum untuk mempertahankan kesuksesan tersebut.

Era Keemasan Di Tahun 1960-an Dan 70-an

Tahun 1960-an adalah masa keemasan bagi Manchester City, saat klub ini kembali mencapai puncak kesuksesannya. Man City sukses mengangkat trofi Liga Inggris untuk kedua kalinya pada tahun 1968, di mana mereka berhasil mengalahkan rival kota, Manchester United. Manajer Joe Mercer dan asistennya, Malcolm Allison, membentuk tim yang sangat kuat dan efektif.

Di bawah pengaruh pelatih yang berbakat, City meraih banyak trofi penting, termasuk Piala FA pada tahun 1969 dan berhasil mencetak sejarah dengan memenangkan Piala Winners Eropa pada tahun 1970, setelah mengalahkan Górnik Zabrze. Keberhasilan ini menandai puncak kemampuan tim dan meletakkan fondasi kesuksesan klub pada tahun-tahun mendatang.

Namun, kejayaan ini tidak bertahan lama. Masalah internal dan ketidakmampuan untuk mempertahankan bentuk terbaik membawa klub pada suatu masa suram di akhir 1970-an dan awal 1980-an. Beberapa pelatih datang dan pergi selama periode ini, tapi klub tidak mampu kembali menemukan jalur kesuksesan mereka. Akhirnya, pada tahun 1983 dan 1987, Man City terdegradasi ke divisi kedua, yang membuat penggemar terpukul.

Baca Juga: Man City Kembali Kalah, Penampilan Apik Ederson Tak Cukup

Kebangkitan Kembali Di Era Modern

Kebangkitan-Kembali-Di-Era-Modern

Setelah mengalami masa-masa sulit selama hampir dua dekade, Manchester City bangkit kembali pada awal 2000-an. Pada tahun 2001, klub mampu mendapatkan kembali tempat di Liga Premier, namun tantangan untuk mempertahankan posisi mereka tetap ada. Dengan ketidakpastian manajerial dan masalah keuangan, tampaknya kesuksesan yang panjang mungkin tidak akan terjadi lagi.

Segalanya berubah secara dramatis pada tahun 2008 ketika Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan mengambil alih kepemilikan klub melalui Abu Dhabi United Group. Pendanaan besar-besaran dan investasi yang datang bersamaan dengan kepemilikan baru ini membawa Man City ke era yang sama sekali baru. Dalam waktu singkat, klub ini berinvestasi dalam pemain-pemain bintang dan infrastruktur klub, mulai dari pelatihan hingga fasilitas stadion.

Seiring berjalannya waktu, sorotan utama dari era ini mulai terlihat ketika Roberto Mancini, yang diangkat menjadi manajer, berhasil membawa Manchester City meraih FA Cup pada tahun 2011, merebut kembali kebanggaan yang hilang selama 35 tahun. Puncaknya datang pada tahun 2012 ketika City berhasil meraih gelar liga pertama mereka dalam 44 tahun. Dengan momen bersejarah di mana Sergio Agüero mencetak gol kemenangan di detik-detik akhir pertandingan melawan Queens Park Rangers. Gol ini dikenal sebagai “moment 93:20” dan menjadi simbol kebangkitan klub. Kemenangan tersebut adalah awal dari periode dominasi City di Liga Inggris.

Dominasi Di Era Guardiola Dan Aspirasi Eropa

Kedatangan Pep Guardiola pada 2016 menjadi sisi baru dari perjalanan Manchester City. Dengan pengalaman yang luas dan filosofi permainan menyerang yang inovatif. Guardiola mengubah skuad menjadi salah satu yang paling ditakuti di Eropa. Di bawah kepemimpinannya, klub ini berhasil meraih pencapaian luar biasa, termasuk merebut gelar Premier League dengan rekor 100 poin selama musim 2017-2018.

Melangkah lebih jauh, pada musim 2018-2019, Manchester City berhasil meraih treble domestik. Ini memenangkan seluruh trofi yang diperebutkan di Inggris, yaitu Premier League, FA Cup, dan League Cup, menjadikan mereka sebagai tim pertama dalam sejarah Inggris yang meraih pencapaian ini. Meskipun demikian, mimpi mereka untuk meraih gelar Liga Champions tetap belum terwujud dalam beberapa tahun pertama Guardiola.

Pada 2021, Manchester City mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya. Meskipun kalah dari Chelsea, pencapaian ini menunjukkan perbaikan pesat mereka di pentas Eropa. Akhirnya, pada 2023, Manchester City meraih kemenangan mengesankan di Liga Champions dengan mengalahkan Inter Milan di final, sekaligus menyelesaikan treble yang telah lama dicita-citakan. Siklus sejarah Manchester City adalah kisah tentang kebangkitan yang penuh semangat, tantangan, dan keberhasilan yang menyentuh. Dari awal yang sederhana hingga statusnya sebagai salah satu raksasa futbol.

Man City telah menciptakan basis penggemar yang loyal dan komitmen yang kuat untuk terus berkontribusi kepada masyarakat serta dunia sepak bola di masa mendatang. Dengan rencana untuk pengembangan pemain muda serta keberlanjutan lingkungan, masa depan Manchester City tampak cerah. Mereka berkomitmen untuk menjadikan sepak bola sebagai alat perubahan positif. Seiring berjalannya waktu, Man City akan terus berupaya menjaga tradisi sambil menciptakan sejarah baru dalam dunia sepak bola yang terus berubah. Buat kalian yang ingin mencari informasi tentang berita dan perkembangannya, kalian bisa kunjungi kami di Liga Inggris.