Cristiano Ronaldo membuat keputusan mengejutkan dengan kembali ke Manchester United pada 2021 setelah sebelumnya membela klub tersebut dari 2003 hingga 2009. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh MANCITY 365.
Periode pertamanya bersama Setan Merah sukses besar, dengan tiga gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions. Namun, kepulangannya pada 2021 justru tidak membawa kesuksesan yang sama. Meski tetap produktif mencetak gol, Ronaldo gagal membantu United meraih trofi apa pun.
Hubungannya dengan manajer Erik ten Hag pun memburuk, yang berujung pada kepergiannya di 2022. Situasi ini memunculkan pertanyaan: Bagaimana jika Ronaldo memilih Manchester City sebagai tujuan kembalinya ke Liga Inggris?
Mantan pemain Manchester United, Gary Pallister, bahkan menyatakan bahwa keputusan Ronaldo untuk kembali ke Old Trafford adalah kesalahan. Menurutnya, City dengan gaya permainan dan kreativitas serangannya akan lebih cocok untuk sang megabintang.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Peluang yang Terlewat di Manchester City
Manchester City sempat dikabarkan tertarik merekrut Cristiano Ronaldo sebelum akhirnya ia memutuskan bergabung dengan United. Seandainya Ronaldo memilih Etihad Stadium, ia mungkin akan bermain di bawah asuhan Pep Guardiola dengan sistem yang lebih terorganisir dan didukung pemain kreatif seperti Kevin De Bruyne.
Pallister meyakini Ronaldo akan mencetak lebih banyak gol bersama City karena tim tersebut dikenal mampu menciptakan banyak peluang. “Ia hidup di kotak penalti, dan City bisa memberinya lebih banyak umpan berkualitas,” ujarnya. Selain itu, City saat itu sedang dalam masa kejayaan, berbeda dengan United yang masih dalam fase pembangunan.
Dengan bergabung bersama City, Ronaldo bahkan mungkin bisa menambah koleksi gelar Premier League dan berpeluang besar meraih trofi Liga Champions lagi. Sayangnya, rivalitas antara kedua klub Manchester mungkin menjadi faktor yang menghalangi kepindahannya.
Baca Juga: Manchester City Incar Gianluigi Donnarumma Sebagai Pengganti Ederson?
Dampak terhadap Reputasi Ronaldo
Keputusan Ronaldo kembali ke United justru sedikit mengotori reputasinya. Alih-alih dielu-elukan sebagai pahlawan, ia justru terlibat konflik dengan pelatih dan akhirnya hengkang dengan cara yang kurang elegan. Seandainya ia memilih City, mungkin ia akan diingat sebagai pemain yang tetap dominan bahkan di akhir kariernya.
Pallister menegaskan bahwa United saat itu bukan tim yang tepat untuk Ronaldo. “Kami tidak cukup baik untuk memaksimalkan kemampuannya,” katanya. Di City, Ronaldo bisa tetap menjadi penentu pertandingan tanpa harus memikul beban tim sendirian.
Meski begitu, loyalitas Ronaldo terhadap United mungkin menjadi alasan utama keputusannya. Namun, dari sudut pandang karier, bergabung dengan City mungkin akan menjadi pilihan yang lebih masuk akal.
Refleksi atas Pilihan Ronaldo
Hindsight is always 20/20—melihat ke belakang, semua terlihat lebih jelas. Jika Ronaldo bergabung dengan City, mungkin ia akan mengakhiri kariernya di Inggris dengan lebih gemilang. Namun, faktor emosional dan sejarahnya dengan United membuat pilihan tersebut sulit diwujudkan.
Pallister, yang pernah merasakan atmosfer rivalitas Manchester, memahami betapa sulitnya Ronaldo untuk membela City. Namun, ia tetap berpendapat bahwa keputusan kembali ke United justru merugikan sang legenda.
Bagaimanapun, Ronaldo telah menorehkan sejarah di kedua periode bersama United. Namun, pertanyaan “bagaimana jika” akan selalu menghantui, terutama melihat kesuksesan City di era Guardiola dan kegagalan United untuk kembali ke puncak. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita manchester city terupdate lainnya hanya dengan klik mancity365.com.